Kamis, 14 Juni 2012


Pendidikan Jasmani & Olahraga

 (Suatu Kontribusi dari Pendidikan Jasmani Terhadap Olahraga Berprestasi)
2.1.1        Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Namun perolehan keterampilan dan perkembangan lain yang bersifat jasmaniah itu juga sekaligus sebagai tujuan. Melalui pendidikan jasmani, siswa disosialisasikan ke dalam aktivitas jasmani termasuk keterampilan berolahraga yang dapat mencetak atlet olahraga berprestasi. Sedangkan olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik, artinya olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan karena olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial.
Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah-sekolah dan masyarakat umum mengutamakan pada pencapaian derajat kesehatan dan kebugaran siswa, bahkan berkembang memfokuskan diri pada peraihan atau pencapaian prestasi di bidang kecabangan olahraga. Materi program berisikan kegiatan olahraga atletik (lari, lompat, lempar, dan tolak), permainan (bola basket, bola voli, sepak bola) dan seterusnya, yang difokuskan pada aktivitas jasmani yang cukup intensitasnya.
Olahraga prestasi  bisa dijadikan sebagai media yang tepat untuk membangun karakter bangsa. Olahraga bisa menjadi ikon peradaban untuk mengangkat martabat bangsa ke arah yang lebih terhormat dan berbudaya. Di dalam setiap event olahraga terpancar nilai-nilai semangat kebangsaan & nasionalisme yang menyatu ke dalam sikap dan karakter atlet. Sikap pantang menyerah, fairplay, bermental baja, kreatif, cerdas, berintegritas kuat, dan unsur-unsur karakter positif lainnya harus menjadi sebuah keniscayaan yang dimiliki oleh setiap pemain.
Dari hal tersebut, pendidikan jasmani dapat menjadi kontribusi terhadap olahraga berprestasi. Pembelajaran pendidikan jasmani dapat dilakukan dengan cara kreatifitas pembelajaran melalui olahraga dalam bentuk sport yang kemudian dikembangkan menjadi sports skills (keterampilan teknik cabang olahraga). Proses ini diharapkan mengantarkan para siswa bisa memiliki keterampilan tinggkat tinggi yang terbentuk dalam pelatihan, pengulangan, dan pembiasaan yang kemudian berakhir pada tingkat pencapaian prestasi.
2.1.2        masalah yang sangat penting dihadapi pendidikan jasmani sekarang ini adalah sebagian siswa dan orangtua bahkan masyarakat menganggap peranan penjas tidak begitu penting, mereka lebih mementingkan ikut privat atau less bidang studi seperti Bahasa Inggris, Matematika, daripada mengutamakan anaknya latihan di klub olahraga. Padahal telah jelas bahwa olahraga prestasi sangat bergantung kepada kegiatan jasmani di sekolah yang membentuk kualitas jasmani individu atau kelompok, termasuk didalamnya memperkaya dan meningkatkan kemampuan serta ketrampilan gerak dasar maupun gerak keterampilan pada olahraga kecabangan yang bersifat pretasi.

2.2  Pada Abad Pertengahan
Awal abad pertengahan ditandai dengan runtuhnya imperium Romawi. Kekejaman diluar batas kemanusiaan yang dilakukan oleh kaisar Nero terhadap kaum Nasrani merupakan salah satu penyebab kebencian sebagian besar rakyat  terhadap kesewenangan kaisar.
Dengan runtuhnya Romawi, menyebabkan kekuasaan mulai bralih kepada pendeta” Nasrani.Sebagian besar mereka yang langsung mengalami kebiadaban bangsa Romawi berusaha untuk menghilangkan trauma tersebut. Bahkan beberapa pendeta sangat membeci bentuk” kebiasaan bangsa Romawi.
Pendidikan lebih ditekankan pada asumsi teologi. Pendidikan jasmani sama sekali tidak disinggung seperti pada zaman Romawi. Akibatnya kemampuan fisik yang menyebabkan kesehatan merika menjadi buruk dan menimbulkan berbagai penyakit. Bahkan kebersihan juga terabaikan. Hal ini disebabkan oleh dilarangnya mandi dengan air hangat yang dihubungkan dengan thermaedari kebiasaan bangsa Romawi yang mejadi sarang” pecabulan. Segala bentuk kebudayaan Romawi sangat dibenci sampai” blajar renang pun dianggap berdosa. Hanya sebagian kecil dari masyarakat,melakukan latihan jasmani. Latihan jasmani dan kemiletiran masih dilakukan untuk mempertahankan tanah dan miliknya. Merke ini disebut kaum Ridders atau kesatria yang berkewajiban membela tumpah darah dan kaum lemah dari kejahatan dan ketidak adilan.
Keadaan ini berlangsung sampai dengan tahun 1300, setelah usainya prang salib. Pengalaman dan keadaan setelah peranmg pembuka mata para penguasaan Eropa,bahkan keadaan dunia materi tidak dapat diatasi semata mata oleh bkekuatan rohani melainkan kemampuan dan kekuatan fisik sangat diperhatikan. 

Ateng, Abdulkadir. (1993),Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bucher, Charles. A( 9189). Foudation of Physical Education. New York: CV. Mosby Company.
Gallahue , David. L. (1990). Moto Development. New Jersey: Human Kinetic Publisher.